Aku bergabung dengan organisasi literasi Forum Lingkar
Pena Soloraya tahun 2010. Saat itu aku masih berstatus sebagai mahasiswa.
Keinginan untuk bergabung dengan organisasi penulis terbesar yang ada di
Indonesia ini merupakan mimpiku sejak remaja dulu. Pada waktu remaja aku suka
membaca buku-buku yang ada logonya FLP. Seperti buku motivasi yang berjudul
Remaja Berprestasi Pasti!! Yang ditulis oleh Izzatul Jannah atau nama
kerennya Mbak Intan Savitri. Buku itu memberikan pengaruh buat diriku untuk
menjadi remaja yang lebih percaya diri untuk meraih prestasi. Aku juga suka membaca
majalah ANNIDA bahkan sampai saat ini majalahnya masih aku simpan. Ketika
membaca liputan kegiatan Forum Lingkar Pena benar-benar membuat aku jatuh hati.
Akan tetapi, waktu itu aku masih bingung untuk bergabung menjadi anggota FLP
karena kurangnya informasi terkait keberadaan FLP khususnya di Solo. Meski aku
belum bisa bergabung dengan Forum Lingkar Pena, akan tetapi aku suka mengikuti
kegiatan yang diadakan FLP semisal; bedah buku, training kepenulisan dan
seminar yang pembicaranya dari kader FLP. Setiap acara yang diadakan FLP menurutku
memiliki daya magnet tersendiri selain itu juga karya-karya dari penulis FLP
yang selalu mencerahkan pembaca. Selain itu tokoh-tokoh FLP orangnya sangat
keren dan tidak sombong ketika bertemu dengan para pembaca.
FLP semakin membuat
aku jatuh hati kepadanya. Aku pun memutuskan untuk bergabung dengan FLP.
Perjalanan ketika ingin bergabung dengan FLP penuh dengan rintangan. Mulai
tidak memiliki uang untuk mengikuti pelatpulpen dari FLP Soloraya sebagai
syarat menjadi anggota, alhamdulillah temanku yang baik hati Faqih Annisa
memberikan aku pinjaman uang sebesar 80 ribu rupiah untuk biaya pendaftaran. Bahkan
ketika acara pelatpupen berlangsung aku salah satu peserta terakhir yang hadir
di hari terakhir acara. Biasanya acara Pelatpulpen berlangsung selama dua hari.
Menurutku begitu banyak alasan menjadikan aku mencintai Forum Lingkar Pena (FLP) yang
dirintis oleh Bunda Helvy Tiana Rossa, Mbak Asmanadia dan Ibu Maimon Herawati ini.
Berikut ini 5 alasanku mencintai Forum
Lingkar Pena (FLP).
Rumah Impian Penulis Muda.
FLP merupakan
rumah impian untuk menggapai cita-cita menjadi seorang penulis yang beradab dan
berkarakter. Aku sebagai penulis muda banyak sekali hal-hal yang bisa aku
dapatkan tentang ilmu kepenulisan selama berada di FLP.
Helvy Tiana Rossa Sang Inspirator
Aku sangat senang dan jatuh hati kepada para penulis
senior FLP. Misal aku sangat mengidolakan Bunda Helvy Tiana Rossa. HTR sangat
piawai sekali dalam menulis puisi dengan diksi-diksi yang sangat kuat. Selain
itu Bunda Helvy salah satu sosok perempuan yang idealis dalam memperjuangkan
sebuah gagasan kreatifnya dalam dunia perfiliman. Contohnya film Ketika Mas Gagah
Pergi menurutku film yang sangat
berhasil dalam mempertahankan sebuah idealisme dan pengorbanan HTR luar biasa
sekali agar film tersebut dapat release di bioskop. Mulai menggalang dana dari
para donatur atau istilah kerennya patungan.
Mana ada sineas di Indonesia yang sudi patungan atau mencari donatur dalam
membikin sebuah film layar lebar. Jujur saja beberapa tulisanku yang puisi
sangat dipengaruhi oleh karya Bunda Helvy Tiana Rosa. Ada sebuah keinginan
ingin duet membaca puisi bareng Bunda Helvy Tiana Rosa.
Kata-kata Sakti Afifah Afra
Pada waktu itu aku masih remaja kelas dua SMA. Aku hobi
sekali membaca sebuah buku yang berukuran 11 cm x 17 cm yang ditulis oleh
Afifah Afra. Salah satu guru juga pembina rohis di sekolahku sering sekali
membawa buku-bukunya Afifah Afra. Seketika aku tertarik untuk membacanya hingga
ketagihan. Aku pun bela-belain berkunjung ke perpustakaan daerah untuk mencari
buku yang ditulis Afifah Afra. Maklum belum ada duit untuk membeli buku. Hingga
pada suatu waktu ada sebuah acara bedah buku yang diadakan oleh Lembaga Peduli
Remaja dan Pelajar (LP2R) Bina Insan Cendekia, sebuah lembaga pembinaan untuk
para remaja. Kebetulan membedah salah satu karya terbarunya Afifah Afra yang
berjudul Teman Tapi Mesra Jurus Sakti Membina Persahabatan Sejati. Aku
tidak mau ketinggalan untuk mengikuti acara tersebut. Acara bedah buku
bertempat di Gedung DPRD Karanganyar.
Aku hadir dengan naik angkutan. Rasanya bahagia sekali bisa mengikuti bedah buku dan
bisa bertemu dengan penulis idola yang selama membaca buku-bukunya belum pernah
sama sekali melihat secara fisik. Akhirnya mimpi untuk bertemu langsung dengan
Afifah Afra bisa terwujud. Aku tidak mau ketinggalan untuk bertanya usai
penyampaian materi. Dalam hati berharap semoga dapat hadiah buku dari Afifah
Afra. Alhamdulilah, moderator memilihku untuk menyampaikan sebuah pertanyaan. Sebagai
hadiahnya aku diberi sebuah buku terbarunya itu. Bukan hanya buku tapi dalam
buku itu juga ditulis sebuah kata sakti “ To Agus Yulianto Jadikan Penamu
Sebagai Pedangmu (12/02/2006)” juga dibubuhi tanda tangannya. Kata-kata itu
jujur membuat aku semangat untuk belajar menulis.
Kreatif dan Kece Kadernya
Selama
aku bergabung dengan Forum Lingkar Pena. Aku selalu melihat sebuah sisi kreatif
dari diri seorang kader FLP. Kreatif dalam membuat sebuah acara maupun dalam berkarya. Selain itu para kader FLP juga
kece badai. Suka bergaul dengan komunitas lain dan berani menerima sebuah
tantangan dalam berkarya. Juga rasa pedulinya tinggi erhadap sesama maupun pada
isu-isu kontemporer. Khususnya peduli pada Palestina.
Buku Karya Anggota FLP Menyehatkan
Coba
kita perhatikan setiap karya yang ditulis para pegiat FLP sungguh sangat
membanggakan. Karya-karyanya selalu diapresiasi para pembaca. Pernah suatu
ketika ada seorang pembeli buku (kebetulan aku penjual buku) yang menanyakan
tentang buku antologi FLP Jatuh Cinta Pada Bunga terbitan Era Intermedia. Sebenarnya
buku tersebut sudah lama sekali terbitnya. Penulisnya pun bisa dikatakan
sebagian masih bertahan di FLP. Pembeli
tersebut mengatakan padaku bahwa buku kumcer Jatuh Cinta Pada Bunga sangat
bagus sekali untuk dibaca anak remaja. Kebetulan pembeli itu berprofesi sebagai
guru di salah satu sekolah yang berada luar jawa. Karena saking bagusnya si
guru menghimbau kepada siswa-siswanya untuk membelinya. Akhirnya, sebanyak 30
eksemplar buku Jatuh Cinta Pada Bunga terjual. Si Guru menyampaikan terima
kasih tentang adanya buku tersebut. Sebab saat ini susah menemukan bacaan yang
menyehatkan untuk para remaja.
Nah,
itulah alasan aku mengapa jatuh cinta pada Forum Lingkar Pena. Selamt milad Forum Lingkar Pena yang ke-22
tahun.
Tulisan ini dibuat dalam rangka
lomba blog dari Blogger FLP link http:flp.or.id pada rangkaian Milad FLP 22.
No comments:
Post a Comment