Amygdala Sebuah Proses Kehidupan
www.agusyulianto.com
Judul Buku: Antologi Cerpen FLP Jawa Tengah Amygdala
Penulis: Rahman Hanifan, Muh. Nurul Furqon, Bening
Pertiwi, Agus Yulianto, Asri Istiqomah, Sakti Wibowo, Rianna Wati, dkk
Jumlah Halaman: 240
hal
Cetakan pertama, tahun 2020
Penerbit: Indiva Mitra Pustaka (IMP) PT Indiva Media
Kreasi
Saya akan Mengulas Buku Fiksi Antologi Cerpen Amygdala dari Forum Lingkar Pena (FLP) Wilayah Jawa Tengah. Setelah sekian lamanya akhirnya Forum Lingkar Pena Wilayah Jawa Tengah mengeluarkan karya terbarunya dalam sebuah antologi cerita pendek.
Sebelumnya juga pernah menghadirkan antologi cerpen pada tahun 2000-an awal yang berjudul Kata
Orang Aku Mirip Nabi Yusuf. Jeda
yang cukup panjang.
Melalui penerbit PT Indiva Media Kreasi-Indiva Mitra Pustaka (IMP)- Amygdala hadir untuk mengobati kerinduan para pembaca Forum Lingkar Pena (FLP) Jawa Tengah. Dalam buku ini ada 23 cerita pendek yang ditulis oleh penulis Forum Lingkar Pena (FLP) lintas generasi. Mengulas Buku Fiksi Antologi Cerpen Amygdala sangat menarik bagi saya.
Amygdala merupakan salah satu judul cerpen yang ditulis oleh Muh. Nurul
Furqon yang menjadi judul utama dalam buku ini. Cerpen ini bisa dikatakan mewakili cerpen-cerpen yang ada dalam buku ini.
Cerpen yang sebelumnya pernah dimuat Majalah Hadila edisi 114 terdapat unsur
edukasi yang sangat mengesankan bagi saya selaku pembaca. Perlu dipahami cerpen
Amygdala ini memberikan sebuah pesan pada orang tua tentang pola mendidik anak
khususnya yang berhubungan dengan daya ingat (hfalan). Banyak hal yang bisa kita
dapatkan ketika membaca dan meresapi kalimat demi kalimat dalam cerpen
tersebut.
Bukan
hanya itu saja pembaca juga disuguhkan dengan cerpennya Bening Pertiwi yang
berjudul Air Mata Sembrani. Dalam cerpen ini alur dan setting cerita
bertema kolosal. Cerita yang diadaptasi dari cerita rakyat dari daerah Cilacap.
Bening menurut penulis cukup berhasil dalam mengemas cerita yang memiliki unsur
sejarah serta lokalitas. Karena tidak semua penulis mampu dalam mengadaptasi
sebuah cerita rakyat bertema kerajaan menjadi sebuah cerpen yang utuh. Lain
halnya, dengan Rahman Hanifan melalui cerpennya yang berjudul Bocor
pembaca diajak lebih peka terhadap kondisi sosial di masyarakat. Cerpen Bocor
ini sangatlah unik. Selain penulisan kalimat yang pendek. Pesan yang disampaikan
oleh penulis bagi saya bisa mengena ke hati para pembaca. Penulis mengangkat
isu yang sangat familiar di masyarakat-budaya merokok- isu yang tidak begitu
banyak dilirik oleh para penulis.
Selain
isu sosial di masyarakat juga ada cerpen yang ceritanya menggambarkan sosok
pribadi si penulis itu sendiri. Hal itu bisa dibaca melalui cerpennya Sutono
Suto yang berjudul Bang Udin. Pertama saya membaca cerpen tersebut
langsung tertancap dalam pikiran alur cerita dalam cerpen ini berhubungan erat
dengan kehidupan penulis itu sendiri. Meski tokoh utama dalam cerita ini
seorang wanita. Cerpen yang mengangkat perjuangan menjadi seorang penulis dan
kekaguman pada seorang penulis. Cerpen yang sangat menarik bagi saya. Dengan bahasa
yang sangat sederhana berpadu dengan bahasa ibu (Tegal) di mana penulis
tersebut tinggal.
Selain
isu sosial yang bermuatan lokal. Dalam antologi Amygdala ini para pembaca juga
disuguhkan dengan tema perjodohan. Tema yang hingga saat ini masih diminati
oleh para penulis untuk digarap karena masih diminati dan laku di pasaran. Tema
yang bertema perjodohan dapat ditemukan dalam cerpennya Dian Nafi yang berjudul
Mak Comblang, Ciani Limaran yang berjudul Gadis Jawa, dan juga
cerpennya Asri Istiqomah yang berjudul Cinta di Lauh Mahfudz. Kehidupan asmara
yang disajikan penulis sangatlah menarik untuk diikuti dalam setiap kisah dalam
cerpen tersebut.
Kalau
cerpen yang saya tulis sendiri tidak jauh pula tentang kisah kehidupan dalam
sebuah rumah tangga yang dihadapkan pada sebuah ujian tentang kesetiaan dan
cinta kasih. Cerpen yang berjudul Titip Rindu untuk Ayah sepintas bahkan
judulnya sangat populer karena sama dengan judul sebuah lagu ciptaan Ebiet G.
Ade.
Mengulas Buku Fiksi Antologi
cerita pendek Amygdala ini menurut saya bisa menjadi rujukan bagi pembaca di saat menghadapi kehidupan yang semakin menantang. Di mana kehidupan sosial masyarakat yang sudah mulai renggang sebab terkontaminasi gaya kehidupan perkotaan yang lebih mengutamakan sikap individualistik. Kumpulan Cerpen Amygdala ini memberikan secercah harapan di tanah kehidupan yang gersang ini. Bagi saya membaca Amygdala sama halnya memberikan hiburan rohani bahkan memberikan
semacam nasehat bagi para pembaca. Sebab akan ditemukan beragam kisah yang
bukan hanya permasalahan percintaan semata, akan tetapi tentang kehidupan sosial bahkan
juga isu Palestina. Pembaca tidak akan pernah rugi jika memiliki buku kumpulan
cerita pendek FLP Jawa Tengah dari lintas generasi. Selamat membaca dan membeli
bukunya.
*Pengulas Agus Yulianto.
Bagi yang ingin bukunya diulas dan diposting di web saya. Bisa menghubungi saya dan mengirim bukunya.