Menikmati Pergantian
Tahun di Puncak Lawu
Tepatnya
tanggal 31 aku dan teman-teman kampus ingin menikmati pergantian tahun kali ini
bersama-sama. Akhirnya, kami memutuskan untuk pergi ke puncak lawu, Karanganyar
tepatnya di Tawangmangu. Meskipun saat itu kondisi diguyur hujan deras yang
turun mulai dari sejak tadi pagi. Hal itu tidak menyurutkan langkah kaki kami.
Habis Ashar kami yang berjumlah 8 orang memutuskan untuk berangkat menuju
puncak lawu meskipun kondisi masih hujan deras. Perjalanan kami tempuh dengan
menggunakan sepeda motor. Sambil menikmati rintikan air hujan dan macetnya lalu
lintas di kota Solo. Dari tahun ke tahun hampir setiap pergantian tahun pasti
hujan dan macet tentunya. Kenapa kami memutuskan untuk pergi ke puncak karna
hanya ingin menikmati suasana yang baru di tahun baru. Jalanan menuju Kota
Karanganyar padat total, kami pun mencari jalan alternatif yang lain. Jalanan
yang masih di guyur air hujan begitu licin kami pun hati-hati ketika
mengendarai kendaraan dengan di iringi jalanan yang berkelok-kelok dan melewati
bukit yang hijau.
Sekitar
pukul 17.30 kami sudah tiba di tempat tujuan kami, Tawangmangu. Kondisi masih hujan meskipun tidak deras,
kami memutuskan untuk istirahat sejenak di Masjid Tawangmangu yang berada di
antara Pasar Tawangmangu dan Terminal. Kami duduk diserambi sambil menikmati
dinginnya daerah pegunungan dan menunggu azan magrib tiba. Azan berkumandang
orang-orang yang berada disekitar pasar dan terminal berduyun-duyun menuju ke
masjid. Kondisi saat itu banyak para pelancong yang berdatangan dari berbagai
daerah yang ingin menikmati pergantian tahun di puncak lawu mulai dari anak
muda sampai yang paling tua. Jalanan di tawangmangu macet total mobil-mobil
mewah berdatangan dari arah timur, ketika aku perhatikan rata-rata para
pelancong berasal dari luar kota. Usai
sholat magrib kami mencari tempat untuk makan maklum perut sudah mulai
keroncongan. Kami berjalan menuju pasar tawangmangu untuk membeli makanan akan
tetapi, pasar ternyata sudah tutup semua. Kami menuju seberang kea rah
terminal. Begitu banyak orang yang menjajakan barang dagangannya ada yang unik
dari para pedagang di tempat ini. Mereka memanfaatkan mobilnya sebagai tempat
angkringan, hal ini merupakan salah satu pemanfaatan kendaraan untuk berbisnis
dan hal itu sangat bagus sekali. Akhirnya, kami menemukan tempat untuk makan
sebuah angkringan yang menyediakan tidak jauh beda dengan makanan yang biasa
kami makan. Melihat kondisi keuangan dari masing-masing yang menipis kami makan
seadanya ; mie ayam, bakso da nada juga soto beserta segelas the hangat. Aku
masih menyimpan jatah makan siangku dari tempat kerja sekalian saja aku makan
dan bagi-bagi sedikit kepada teman-temanku. Makan Mie ayam, gorengan 2 dan
segelas the hangat aku habis Rp. 8.000,00. Harganya sama saja ternyata, aku
sempat berfikir biasanya kalau di tempat wisata dan apalagi mala mini
mometumnya tahun baru biasanya harganya dinaikkan. Ternyata biasa saja.
Setelah
makan malam ada dua temanku yang sedang mencari tempat penginapan, dari yang
sisanya ini mencari snak untuk bahan cemilan begadang nanti malam. Waktu terus
berjalan akhirnya, dua temanku tadi menemukan tempat penginapan dengan harga
yang sangat fantastis. Pertama kami ditawari sebua villa dengan harga
Rp.600.000,-/hari, kami angkat tangan. Kedua ada villa dengan dua tiga kamar
dan free fasilitas dengan harga sekitar Rp. 400.000,-/hari dan itu pilihan
terakhir mau tidak mau kamipun menerimanya. Akupun harus merogoh kocek kembali
sebesar Rp.50.000,- dari pada tidak dapat tempat penginapan dan daripada harus
tidur dipinggir jalan dengan kondisi cuaca yang begitu dingin yang tidak
memungkinkan. Setelah sholat Isya’ kami menuju tempat penginapan. Jalanan mala
mini begitu macet total yang membuat macet jalan mayoritas anak muda yang ingin
menghabiskan malam tahun baru ini bersama teman-temanya. Aku hanya bisa
menikmati perjalanan mala mini karna malam ini sesuatu malam yang begitu
menyenangkan. Tahun kemarin aku menimati pergantian akhir tahun di pantai Bantul,
Yogyakarta dengan kondisi yang sama hujan dan kamipun tidak jadi mendirikan
tenda, mushola yang berada dipantai menjadi tempat pilihan untuk istirahat.
Malam ini tentunya beda ada tempat untuk kami menikmati keindahan malam di
puncak lawu.
Waktu
sudah menunjukan pukul 23.00 WIB kami memutuskan untuk jalan-jalan melihat
suasana kembang api di pinggiran jalan tawangmangu. Ramai sekali dengan diringi
desingan suara sepeda motor anak-anak muda. Berbagai dari penjuru dating
menikmati pergantian tahun 2013 ke tahun 2014. Jalanan penuh aroma kembang api
yang meghiasi langit yang dari tadi mendung kini terhiasi dengan indahnya warna
warna cahaya kembang api. Suara riuh terdengar dimana-mana orang-orang
merayakan pergantian tahun ini dengan penuh suka cita. Hujan tidak menyurutkan
langkah mereka untuk mencari hiburan di mala mini. Aku juga melihat kondisi
yang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Dikota Karanganyar tempatku
dilahirkan dari beberapa decade malam tahun baru identic dengan sebuah hiburan
di alun-alun kota, akan tetapi mala mini ternyata Karanganyar memberikan wajah
yang berbeda dari tahun tahun sebelumnya. Para pemimpin yang baru saja terpilih
lebih mengajak masyarakatnya untuk menikmati pergantian tahun ini dengan
bermuhasabah bersama di masjid Agung Karanganyar. Juliatmono dan Rohadi Widodo
(YURO) mengajak masyarakat untuk berdzikir bersama mungkin dengan tujuan supaya
ditahun yang baru ini kota karaganyar bisa menjadi kota yang tentram seperti
sloganya Karaganyar Tentram.Aku habiskan malam ini dipuncak gunung Lawu jauh
dari kebisingan Kota. Meskipun hiburan begitu banyak di Kota Solo tapi, mala
mini aku hanya ingin menikmati dinginnya gunung lawu dan melepas segala penat
yang membebani hidupku. Aku ingin menatap di tahun 2014 dengan sesuatu yang
baru.
Begitulah
sedikit cerita perjalananku dalam menikmati pergantian tahun. Dalam muhasabahku
terpanjatkan sebuah doa ditahun 2014 ini aku lebih bisa focus dengan apa yang
aku ingin raih. Serta harus banyak perbaikan perbaikan diri ini agar aku bisa
menjadi pribadi yang lebih baik serta bermanfaat untuk semuanya. Kami pun
sempat membuat sebuah ikatan apapun yang terjadi kami tetap bersama. Selamat
tahun baru 2014 jadikan tahun ini dimana kita menjadi orang yang bermanfaat
untuk perbaikan bangsa dan Negara Indonesia.
Aku hanya ingin bahagia….
Menikmati hidup ini dengan sesuatu yang bermanfaat
Tahun 2014
Tahun yang penuh dengan kepastian
Dalam menentukan masadepan
( Agus
Yulianto, 1 Januari 2014)
2 comments:
catatan perjalanan, lebih tepat kyanya.. :D
trimakasih saranny..
Post a Comment