Asyiknya Valentine Day
Bulan
cinta kini sudah datang. Asyiknya nanti dapat cokelat dari orang tersayang.
Selain itu pasti akan di ajak jalan-jalan atau main ke Villa. Aduhhh….asyiknya
bisa merayakan hari kasih sayang di bulan Februari. Tapi, kenapa bulan kasih
sayang itu hanya di bulan Februari?. Lalu, bulan kasih sayang itu datangnya
dari mana? Nah..sobat sebagai remaja kita harus tahu tentang asal usul sebuah
perayaan. Apakah itu perayaan hari kasih sayang atau perayaan apa saja. Biar tidak
menjadi remaja kuper.
Anak
remaja era saat ini pasti kenal dengan yang namanya valentine atau bahasa
ng-popnya hari kasih sayang di bulan yang penuh cinta. Sebenarnya hari kasih
sayang ini merupakan budaya orang-orang barat. Terus mengalir ke orang-orang
Timur. Nah tanpa tau asasl usulnya dan manfaatnya apa. Kita langsung terjebak
dengan budaya tersebut. Akhirnya, jadilah kita terserang virus Valentine day.
Begini lho..ceritanya tentang valentine itu?
Valentine
sebenarnya adalah seorang martyr (dalam islam disebut ‘Syuhada’). Yang karena
kesalahan dan bersifat dermawan maka diberi gelar Saint atau Santo. Pada
tanggal 14 Februari 270 M, St.Valentine di bunuh karena menentang dengan
penguasa Romawi pada masa itu yaitu Raja Cladius II (268-270 M). Untuk mengagungkan S. Valentine yang dianggap sebagai symbol ketabahan,
keberanian, dan kepasrahan dalam menghadapi cobaan hidup. Maka para pengikutnya
memperingati hari kematian St. Valentine sebagai ‘upacar keagamaan’. Nah..coba
kalian pikirkan matang-matang. Sebenarnya ketika kita merayakan hari kasih
sayang itu sama halnya dengan merayakan hari kematian seseorang yang belum kita
tahu siapa dia. Kira-kira ada manfaatnya tidak.
Lanjut
cerita, sejak abad 16 M upacara keagamaan tersebut mulai beransur-ansur hilang.
Dan berubah menjadi upacara bukan keagamaan. Hari Valentine dihubungkan dengan
pesta jamuan kasih sayang bangsa Romawi Kuno.
Yang disebut dengan ‘Supercalis’ yang jatuh pada tanggal 15 Februari.
Setelah orang-orang Romawi itu masuk agama Nasrani . Pesta Supercalis yang
kemudian dikaitkan dengan upacara kematian St. Valentine. Nahh…bagaimana apa sudah paham? Apalagi
kalian sebagai remaja muslim merayakan hari kasih sayang apa tidak salah tuh!
Aduhh…jangan sampai terjebak dengan budaya-budaya yang tidak ada manfaatnya.
Hal ini sebenarya juga sudah diingatkan dalam sebuah Surah Al-An’am : 116 yang artinya :
Dan jika kamu menuruti kebanyakan
orang-orang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan
Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti prasangka belaka, dan mereka tidak
lain hanyalah berdusta(terhadap Allah).
I Sudah jelaskan?
Kalau sebenarnya tidak ada manfaatnya ketika kita mengikuti sebuah budaya yang
cenderung tidak membawa kita dalam hal kebaikan. Ok kita lanjutkan lagi tentang
Valentine. Dalam bahasa Perancis Normandia pada abad pertengahan terdapat kata
‘ Galentine’ yang berarti gallant atau
cinta. Persamaan bunyi antara galantine dan valentine menyebabkan orang
berfikir bahwa sebaiknya pemuda dalam mencari pasangan hidupnya pada tanggal 14
Februari. Dari sini dapat kita ambil pelajarannya bahwa budaya valentine tidak
lebihnya sebuah budaya kepercayaan atau bahasa kerennya animism. Yang berusaha merusak aqidah atau keimanan kita. Sekaligus
memperkenalkan gaya kehidupan ala ke barat-barat-an. Dengan berkedok
percintaan, kasih sayang dan perjodohan. Perlukah kiranya kalau kita merayakan
hari kasih sayang? Kasih sayang itu bisa kita berikan kapan saja tak ada
batasnya. Tidak hanya dengan pacar saja. Kasih sayang bisa kita curahkan untuk
ayah, ibu, kakak atau adik kita. Juga teman-teman kita. Tanpa sebuah symbol
“cokelat” bisa kita wujudkan dengan sebuah sikap. Islam diutuskan kepada umatnya
dengan memerintahkan umatnya untuk berkasih sayang dan menjalinkan persaudaraan
yang abadi di bawah naungan Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Bahkan
Rasulullah s.a.w. bersabda :“Tidak
beriman salah seorang di antara kamu sehingga ia cinta kepada saudaranya
seperti cintanya kepada diri sendiri”.
Sudah berapa jauhkah kita mengayunkan
langkah mengelu-elukan(memuja-muja) Valentine
Day ? Sudah semestinya kita menyadari sejak dini(saat
ini), agar jangan sampai terperosok lebih jauh lagi. Tidak perlu kita iri hati
dan cemburu dengan upacara dan bentuk kasih sayang agama lain. Bukankah Allah itu Ar Rahman dan Ar
Rohim. Bukan hanya sehari untuk
setahun. Dan bukan pula dibungkus dengan hawa nafsu. Tetapi yang jelas kasih
sayang di dalam Islam lebih luas dari semua itu. Bahkan Islam itu merupakan
'alternatif' terakhir setelah manusia gagal dengan sistem-sistem lain. Lihatlah
kebangkitan Islam!!! Lihatlah kerusakan-kerusakan yang ditampilkan oleh
peradaban Barat baik dalam media massa, televisi dan sebagainya. Karena
sebenarnya Barat hanya mengenali perkara atau urusan yang bersifat materi. Hati
mereka kosong dan mereka bagaikan 'robot' yang bernyawa. (red/agus)
No comments:
Post a Comment