agusyulianto
Tuesday, September 16, 2025
Artikel Pendidikan
Friday, January 20, 2023
PROFIL AGUS YULIANTO
Agus Yulianto lahir di Karanganyar. Ayahnya adalah seorang buruh dan ibunya merupakan ibu rumah tangga.
Agus Yulianto sempat mengenyam pendidikan di kampus IAIN Surakarta atau Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta, lulus tahun 2014. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Agama Islam.
Selama di kampus Agus Yulianto aktif di organisasi kampus seperti Unit Kegiatan Mahasiswa UKMI, Lembaga Pers Mahasiswa Tingkat Fakultas, Forum Mahasiswa Ilmiah Tingkat Fakultas, Badan Eksekutif Mahasiswa Tingkat Fakultas maupun Universitas, dan lain sebagainya. Selain itu juga aktif di organisasi Pergerakan Mahasiswa KAMMI.
Selama menjadi mahasiswa selain sebagai aktivis kampus. Ia juga aktif menulis di koran dan jurnal ilmiah. Untuk meningkatkan skill dan jaringan kepenulisannya. Ia bergabung dengan organisasi penulis Forum Lingkar Pena (FLP). Selama aktif di Forum Lingkar Pena (FLP) sudah banyak karya yang dihasilkannya. Selain itu keaktifannya di Forum Lingkar Pena mengantarkannya sebagai ketua Forum Lingkar Pena Cabang Karanganyar dan Ketua Forum Lingkar Pena Wilayah Jawa Tengah.
Agus Yulianto selain aktif di organisasi ia juga berprofesi sebagai guru di sekolah swasta. Pengalamannya mengajar selama ini di SD IT Insan Cendekia, Boyolali, SD IT Semesta Cendekia Jaten Karanganyar dan di SMK Wikarya Karanganyar, Jawa Tengah.
PRESTASI
No |
Nama Acara |
Penyelenggara |
Tahun |
Keterangan |
1 |
PORSENI Se-MTS Kabupaten Karanganyar |
DEPAG |
2002 |
Lomba Baca Puisi (Juara 1) |
2 |
PORSENI Se-MTS Jawatengah |
DEPAG |
2002 |
Finalis |
3 |
Tascakra Award |
Komunitas Pembaca Karanganyar (TASCAKRA) & Perpusda Karanganyar |
2010 |
Pembaca Terbaik I |
4 |
Lomba Debat Mahasiswa |
BEM STAIN Surakarta |
2009 |
Finalis |
5 |
Festival Ilmiah Mahasiswa UNS |
BEM UNS |
2010 |
Lomba Karya Tulis Ilmiah (Finalis) |
4 |
BEM Jurusan Tarbiyah Mencari Bakat |
BEM Jurusan Tarbiyah STAIN
Surakarta |
2011 |
Debat Mahasiswa (Juara II) |
5 |
Pameran Buku Murah Solo 2012 |
Netral Organizer |
30 Januari 2012 |
Lomba Baca Puisi (Juara III) |
6 |
Pameran Buku Murah Solo 2012 |
Netral Organizer |
01 Oktober 2012 |
Lomba Baca Puisi (Juara II) |
7 |
Lomba Menulis Cerpen & Cipta Puisi milad FLP-18 |
FLP Cabang Banjarbaru |
2013-2015 |
Lomba Cipta Puisi (Juara III) |
8 |
Broadcasting Competition |
Radio DISTA FM IAIN Surakarta |
2013 |
Finalis |
9 |
Anugerah Pena FLP Soloraya 2015 |
FLP Soloraya |
2015 |
Penyair Muda Berbakat |
10 |
Lomba Menulis Cerpen |
Penerbit OASE Pustaka |
2015 |
Cerpen Favorit |
11 |
Lomba Cipta Puisi Tingkat Nasional |
LPM Arena UIN Sunan Kalijaga |
2019 |
Juara II |
12 |
Lomba Cipta Cerpen Nasional |
Penerbit FAM Publising |
2019 |
Juara I |
Beberapa buku yang sudah
diterbitkan antara lain: Kumpulan Antologi puisi bersama Jagad Abjad
diterbitkan oleh Teater IAIN Surakarta (2010), Kumpulan Antologi Cerita Pendek diterbitkan oleh IAIN Surakarta
(2010), Antologi Cerpen Kisah Inspiratif FLP Solo Raya (2014), Cerpen Ijinkan
Aku Meminangmu menjadi Cerpen Favorit di terbitkan oleh OASE Pustaka (2015),
Antologi Cerita Pendek oleh komunitas Negeri Kapas Surabaya (2016), Antologi
puisi melawan korupsi bersama Sosiawan Leak (2016), Antologi Cerita Pendek Taman Budaya Jawa Tengah (2016),
Beberapa Puisi diterbitkan oleh Buletin Pawon Sastra Solo (2017), Esai remaja
di terbitkan oleh Buletin Literasi Kemuning Karanganyar (2017), Antologi Cerita Pendek “ Surau Tanpa Masjid”
FLP Banjarbaru, Kalimantan (2015),
Artikel Ilmiah diterbitkan oleh Jurnal Ilmiah At-Tarbawi dengan judul“ Pendidikan Ramah
Anak study Kasus SD IT Nur Hidayah
Surakarta” (2016), dan lain sebagainya.
Penghargaan sebagai Pembaca Terbaik dari Perpustakaan Kabupaten Karanganyar &
TASCAKRA Award 2010, Anugerah Pena FLP Soloraya tahun 2015 sebagai penyair muda
berbakat, Juara II Lomba Menulis Puisi Milad FLP tahun 2015 oleh FLP Cabang
Banjarbaru, Cerpen Favorit oleh Penerbit OASE Pustaka tahun 2015 dan lain
sebagainya.
Sunday, July 25, 2021
CERMA PERGINYA SEORANG SAHABAT
Perginya Seorang Sahabat
Agus Yulianto
Sore itu ketika hujan aku dan Anton makan
bakso di pinggiran jalan depan sekolah. Bakso Kang Iman memang terkenal enak
selain itu juga harga bersahabat. Bakso Idola memang menjadi idola anak-anak
SMK Sakti. Ketika jam istirahat kios yang berukuran 4 m x 7 m sesak dipenuhi
siswa SMK Sakti. Bahkan ada yang rela duduk di trotoar pinggir jalan demi
menikmati semangkuk bakso yang seharga lima ribu rupiah itu. Bakso Idola buka
hingga sore hari. Aku dan Anton sudah janjian usai pulang sekolah akan
mentraktirnya sebab minggu lalu ia sudah mentraktirku.
Aku dan Anton sudah bersahabat sejak duduk di
bangku SMP meski tidak satu kampung. Anton anak dari keluarga yang mapan.
Ayahnya pengusaha Pabrik Sepatu sedangkan ibunya memiliki butik. Uang lima ribu
rupiah bagi Anton tidak ada apa-apanya. Kadang aku malu ketika jajan selalu ia
yang bayar.
Sedangkan diriku hanyalah seorang anak yang
dilahirkan dari keluarga serba kekurangan. Aku sudah tidak memiliki ibu dan
ayah. Mereka sudah pergi meninggalkanku sejak kecil. Hingga saat ini aku tidak
tahu keberadaannya. Aku tinggal bersama paman yang bekerja sebagai buruh
serabutan. Pamanku tidak memiliki seorang anak, ia memperlakukanku seperti
anaknya sendiri.
“Setelah
lulus nanti kamu mau kuliah?” aku membuka percakapan sore itu.
“Ayah
memintaku untuk melanjutkan kuliah di Jakarta,” jawab Anton sambil mengunyah
baksonya.
Aku
hanya bisa membayangkan seandainya memiliki seorang ayah yang begitu peduli
pada anaknya. Betapa bahagianya aku.
“Kalau
kamu, Ndi?”
“Kemungkinan
aku akan bekerja di pabrik,” jawabku singkat sambil mata ini menatap sebuah
foto keluarga Kang Iman di dinding yang terlihat bahagia. Aku sekali lagi hanya
bisa membayangkan. Betapa bahagianya ketika memiliki keluarga yang utuh.
“Kenapa
kamu tidak kuliah? Padahal kamu selalu juara kelas,” tanya Anton sambil menatap
mataku.
Sebenarnya
aku tidak perlu menjelaskan alasan untuk tidak kuliah. Sebenarnya kamu paham
kondisiku saat ini. Untuk membuat lega hatimu maka akan ku jawab pertanyaanmu
yang membuat sesak dadaku ini.
“Kamu
tahu sendiri bagaimana kondisi keluarga pamanku saat ini. Tidak mungkin bagiku
untuk melanjutkan kuliah. Aku kasihan melihat pamanku yang bekerja seharian
demi menghidupi istrinya dan juga diriku. Kapan lagi aku bisa membalas budi?”
suaraku mulai bergetar seakan susah untuk mengungkapkan semuanya.
Kedua
mata ini saling bersitatap. Terlihat jelas ada binar-binar di pancaran mata
Anton tentang kepedulian. Suara Kang Iman menganggetkan kami berdua. Warung
bakso segera ditutup. Kang Iman dibantu kedua anaknya yang masih kecil
membersihkan ruko mungil ini. Ketika aku mau membayar tetiba tangannya Anton
terlebih dulu mengulurkan uang dua puluh ribuan. Aku hanya bisa menghembuskan
nafas tanda kesalku padanya. Sebab hingga saat ini aku belum bisa
mentraktirnya.
Aku
dan Anton segera berlalu dari warung bakso. Terlihat dari seberang jalan
seorang lelaki yang terlihat masih muda dan berdasi melambaikan tangan ke arah
kami. Ternyata lelaki itu adalah ayahnya Anton. Ia dijemput dengan sebuah mobil.
Sekali lagi aku hanya bisa membayangkan. Anton pulang bersama ayahnya sedangkan
aku menunggu angkutan yang tak kunjung tiba.
Aku berusaha untuk selalu tersenyum dengan
segala kondisi yang ku hadapi saat ini. Karena aku yakin Tuhan tidak akan
pernah tidur ketika melihat kondisiku seperti saat ini. Hanya saja aku harus
lebih berusaha untuk meraih impianku. Mimpiku saat ini adalah ingin bertemu
ayah dan ibu. Baik dalam keadaan hidup maupun mati.
***
Pagi
sekali aku sudah berada di sekolah karena ada tugas matematika yang belum
selesai aku kerjakan tadi malam. Suasana sekolah masih terlihat sepi hanya dua
lelaki paruh baya yang sedang asyik menyapu dan mengelap jendela ruang guru.
Sapaku penuh senyum pada kedua lelaki itu.
Aku
bergegas menuju ruang kelas XI Akuntansi. Segera aku buka lembaran tugas yang
belum terselesaikan.
Terlihat di dinding sebuah jam yang sudah
menunjukkan pukul 6.30 pagi. Mulai
terdengar suara-suara siswa SMK Sakti. Di saat aku sedang mengerjakan tiba-tiba
suara Arnol mengagetkanku. Wajahnya terlihat pucat seperti orang ketakutan.
“Andi,
Apa kamu sudah dengar kabar Anton?” nada suaranya terbata-bata. Terlihat di
sudut matanya ada sebuah genangan air.
“Maksudmu
kabar tentang apa?” jawabku pelan berusaha menenangkannya.
“A...an..ton,”
wajahnya tak berani menatapku. Menunduk sambil kedua tangannya memegang erat
tanganku yang sudah mulai berkeringat dingin.
“Kenapa
dengan Anton?” Suaraku mendesak penuh dengan rasa penasaran. Jantungku sudah
mulai berdetak tak beraturan.
“Barusan
tadi aku melihat Anton kecelakaan di perempatan jalan mau ke arah sekolah,”
Suara Arnol goyah. Aku terdiam sesaat pikiranku melayang tak karuan.
“Terus
kondisi Anton saat ini,” Aku pun terus mendesak Arnol agar menjelaskan apa yang
sebenarnya terjadi.
Arnol
seketika memelukku erat sambil menangis. Dua cowok menangis di dalam ruang
kelas memang bukanlah hal yang biasa. Peduli amat kata orang yang saat itu
sedang melihat kami berdua berpelukan sambil menangis. Tetapi teman-teman
sekelas yang barusan datang juga ikut menangis. Mereka mendekati kami saling
berpelukan dan kata-kata yang meluncur yang disertai isak tangis selalu
menyebut nama Anton. Aku makin bingung ada apa dengan Anton.
Pagi
ini yang seharusnya menjadi pagi yang indah bagiku. Tenryata menjadi pagi yang
berkabung. Sahabatku Anton telah pergi untuk selamanya. Aku sungguh terpukul mendengar
kabar itu. Aku tak tahu harus bagaimana. Baru kemarin sore makan bakso bersama.
Tentu saja kabar ini membuatku syok. Teringat tatapan matanya ketika sore itu
sangat tajam. Aku tak sadar kalau itu merupakan tatapan terakhirya. Anton
sampai kapan pun kau adalah sahabat terbaikku. Aku janji setelah lulus nanti
aku akan kuliah seperti yang kau sarankan waktu sore itu.**
Dimuat Koran Harian Minggu Jogja (10/6/2021)
CERITA REMAJA KORBAN KEKERASAN
Korban Kekerasan
Oleh Agus Yulianto
Suara
riuh siswa kelas XI SMA Pertiwi pagi ini membuat para guru berhamburan ke
luar. Si jagoan membuat ulah kembali. Dua
lelaki bertubuh jakung dan gempal beradu kekuatan di saat matahari mulai
memberi aroma panas di lapangan yang berukuran 28,5 meter dan lebar 15 meter
itu. Kejadian itu tentu saja menjadi
tontonan para siswa dari balik jendela kelas.
Pak Roni pun mendatangi aroma yang mengundang keribuatan.
Selaku guru Bimbingan Konseling (BK)
yang dikenal sangat galak. Ia langsung turun tangan melerai keduanya. Darwis sudah memasang kuda-kuda dan Brenden kedua
tangannya mengepal seperti petinju. Sebelum adu jotos berlanjut. Keduanya
diamankan di ruang BK.
***
Awal mula pemicu masalah adalah Darwis. Dia pertama kali
mengejek Brenden karena penampilannya kelihatan cupu. Brenden tidak terima
dengan ejekan yang dilontarkan Darwis. Kesabaran Brenden pun sudah hilang.
Akhirnya, terjadilah pemukulan yang dilakukan oleh Brenden. Dan Darwis pun
membalasnya.
Darwis sudah berulang kali membuat keonaran di sekolah.
Pihak sekolah tidak tahu yang melatar belakangi sikap Darwis berubah seratus
derajat. Waktu kelas X dulu sikap anak itu sangat santun. Tidak tahu kenapa
semenjak naik kelas XI semua berubah begitu cepat.
Pihak BK hingga saat ini masih belum menemukan penyebab perubahan sikap Darwis. Pak Roni berinisiatif
memanggil orang tua Darwis untuk datang ke sekolah.
**
“Maafkan anak saya, Pak?” suara parau seorang wanita yang
berada di ruang BK terdengar memelas. Wanita yang ditaksir berusia empat
puluhan itu wajahnya menunduk. Memohon dengan sangat agar anaknya tidak di drop
out (DO) dari sekolah.
Air mata pun turut serta mewakili perasaannya. Wajahnya
pun sudah terlihat layu. Seakan tidak ada gairah untuk hidup. Dia adalah ibunya
Darwis.
Terlihat di beberapa bagian wajah ada sedikit luka lebam.
Ujung bibirnya ada sebuah goresan luka. Seperti bekas tamparan.
Pak Roni yang saat itu didampingi Ibu Siska dengan penuh haru
mendengarkan keluh kesahnya. Air bening pun tidak terasa menetes dari sudut
mata Ibu Siska.
Kedua guru BK itu akhirnya memahami dibalik perubahan
perilaku Darwis. Ternyata kehidupan rumah tangga kedua orang tua Darwis tidak
begitu harmonis. Setiap malam selalu disuguhi adegan kekerasan. Ayah yang
seharusnya menjadi pelindung keluarga. Malah sebaliknya menjadi penjahat
keluarga.
Menurut cerita ibunya hal itu disebabkan karena
perusahaan yang dimiliki ayahnya mengalami ke bangkrutan. Mau tidak mau harus
menanggung beban hutang. Mengingat
seluruh aset yang dimiliki sudah habis terjual. Semenjak itu sering terjadi
percekcokan hingga akhirnya berujung pada tindak kekerasan.
Kekerasan tidak hanya terjadi pada ibunya. Darwis pun juga
sering mendapat tendangan dari ayahnya karena masalah sepele. Kejadian itu tidak
terjadi sekali akan tetapi hampir setiap hari. Semua itu dinikmati Darwis
dengan luka yang menganga. Meski hatinya remuk redam lelaki yang dijuluki mirip
penyanyi asal Korea Choi Min-Ho ini berusaha tegar. Meski ia menangis di atas
sajadah yang tebentang.
Mendengar cerita dari Ibunya Darwis. Kedua mata Pak Roni
dan Bu Siska saling beradu pandang. Mencari solusi terbaik untuk masa depan
Darwis. Sangat disayangkan jika Darwis harus dikeluarkan dari sekolah. Sebab
anak itu pintar dan selalu juara dalam setiap perlombaan.
Demi masa depan Darwis agar lebih baik. Pak Roni dan Bu
Siska menawarkan sebuah tempat tinggal sementara untuk Darwis. Asrama yang terletak tidak jauh dari sekolah.
Sebenarnya asrama itu diperuntukkan untu anak-anak program Boarding School.
Ibunya Darwis tidak bisa berbuat apa-apa. Akan tetapi,
semua itu akan dikembalikan juga pada Darwis. Jujur Ibunya tidak rela melepas
Darwis. Namun bagaimana lagi kalau memang semua itu untuk kebaikan anaknya.
Segala bujuk rayu dilakukan ibunya. Akhirnya, Darwis menerima tawaran itu.
Semoga kau kelak menjadi lelaki yang menghargai wanita. Perlakukanlah
wanita selayaknya wanita. Sebab wanita itu ibarat kaca yang berdebu. Jangan
terlalu keras membersihkannya. Nanti mudah retak dan pecah. Ucap ibunya dalam hati. Sambil memeluk erat anak lelaki
satu-satunya itu.**
Dimuat Koran Harian Minggu 14 Juni
Monday, March 29, 2021
IDN Media Berbagi Tips Marketing strategy di bulan Ramadan. Berikut Pandangan dari IDN Creative bagi Brand
![]() |
Robaitur Rosyid |
Bulan Ramadan sebuah bulan yang paling
dinantikan oleh umat Islam di Indonesia. Sebab di bulan Ramadhan ini terjadi
perubahan pola perilaku di kehidupan masyarakat bukan hanya berpengaruh pada
kehidupan religius masyarakat saja. Pada bulan Ramadhan ini, pola konsumsi
masyarakat condong naik secara signifikan. Apalagi melihat kondisi saat ini
‘pandemik’ yang hingga detik ini belum berlalu, adanya keterbatasan pergerakan
akibat adanya gagasan pemerintah untuk menjalankan segala kegiatan dari rumah, waktu luang yang dimiliki oleh
masyarakat mulai melonjak drastis. Waktu luang tersebut biasanya mereka gunakan
untuk melakukan online surfing dan shooping. Lalu, Apakah semua
generasi memiliki pola perilaku yang berbeda di bulan Ramadan? Tentu saja
masing-masing generasi memiliki pola perilaku yang berbeda khususnya di
kalangan generasi Millennial dan Gen Z. Memahami perilaku generasi
Millennial dan Gen Z saat Ramadan di
rumah susah-susah gampang. Maka dari itu
harus ada pendekatan secara personal juga, lho! Maka dari itu, IDN Creative
berbagi insight untuk sobat semuanya.
Perubahan sikap dan perilaku di bulan Ramadan
tersebut tentunya juga terjadi di kalangan generasi milennial dan Z. Brand
pun beradu gagasan untuk mencuri perhatian generasi Millennial dan Gen Z yang secara usia memiliki daya beli tertinggi
di antara generasi yang lain ini. Untuk membantu brand ataupun para pelaku
bisnis lainnya agar dapat mempertahankan
relevansi sekaligus mencuri perhatian generasi millennial dan z, berikut beberapa
tips yang dibagikan IDN Creative, agensi
digital multi-platform yang fokus pada brand storytelling, kreasi
konten, dan aktivitasi online. Apa saja, ya?
1. Speak their language
Ramadan di rumah saja ditaksirkan akan ada
beberapa perubahan pada pola perilaku konsumsi digital generasi millennial dan
z di Indonesia. Untuk mengantisipasi hal tersebut, skill brand dalam menyampaikan brand message meupakan
hal utama yang harus diperhatikan. Bagi IDN Creative, brand harus
memberi perhatian khusus pada topik-topik yang secara aktif mereka cari dan
konsumsi selama Ramadan.
Mengkombinasikan tema-tema yang sedang hype
ke dalam brand message dapat membuat kedekatan tersendiri dengan target
audiens. Menurut penelitian IDN Creative, konten yang bersifat ringan rupanya
2x lebih banyak dicari oleh generasi millennial dan Z di Indonesia; pencarian konten
dengan topik entertain juga meningkat sebanyak 6x dari biasanya. Dalam case
IDN Media, artikel yang berjudul “5 Alasan Jangan Nonton Drama ‘World of
Marriage’ Pas Puasa” tentu akan menjadi konsumsi bacaan yang sesuai untuk
menemani mereka saat menanti waktu berbuka.
![]() |
Timmy IDN Creative |
Sebagai contoh kasus, Ramadan di rumah membuat
kita mempunyai waktu luang yang lebih
banyak untuk menyiapkan hidangan buka puasa yang beraneka ragam dan menarik
lidah. Hal ini dapat dilihat dari data pencarian konten menu dessert
yang mengalami peningkatan secara siginifikan. Data tersebut tentu harus
diikuti dengan penyesuaian konten-konten yang disajikan: hubungan antara konten
dengan minat audiens tentu akan menghasilkan output yang lebih optimal.
Membantu campaign Indomilk pada Ramahan
tahun lalu, IDN Creative menghubungkan brand susu kental manis itu dengan
Yummy, salah satu unit bisnis IDN Media yang fokus pada konten kuliner, untuk
menggiatkan pendalaman resep menggunakan produk Indomilk dari para audiens.
Sambil tetap memenuhi keingintahuan audiens, IDN Creative juga mendorong
munculnya ide-ide inovatif serta unik: susu kental manis tidak hanya dapat
diolah menjadi makanan manis, akan tetapi juga gurih. Pada dasarnyanya, brand
harus mampu menyampaikan cerita yang tepat, kepada orang yang tepat, melalui
media yang tepat, dan pada waktu yang tepat.
3. Tailor-made your stories
Menurut IDN Creative, masih banyak sekali generalisasi
pada konten tidak akan dapat menghasilkan output yang optimal. Perlu
diketahui bahwa generasi millennial dan Z itu memiliki perilaku dan prefensi yang berbeda. Maka
dari itu, menerapkan pendekatan secara personal pada sebuah konten yang
diproduksi tentu akan menyentuh mereka secara lebih dalam. Hal ini juga perlu
diamplifikasi secara masif dengan menghadirkan konten tersebut di beberapa publisher
sekaligus.
Di IDN Media sendiri, topik konten yang sama
mengenai menu berbuka puasa bisa disajikan dalam bentuk berbeda sesuai dengan
karakter audiens di masing-masing publisher. Text-based content berjudul “5
Resep Takjil yang Bikin Ingat Masa Kecil” yang dipublikasikan di IDN Times dan
kemudian diolah menggunakan perspektif keluarga untuk ditayangkan di
Popmama.com. Kemudian untuk memberikan output yang optimal, konten juga
disajikan dalam bentuk video-based content di Yummy. Dengan begitu, pesan yang
dibawa oleh brand dapat menjangkau auidens dengan persona yang lebih beragam.
Tentang IDN Creative
IDN Creative adalah agensi digital
multi-platform yang fokus pada brand storytelling, kreasi konten, dan aktivitas
online.
Tentang IDN Media
IDN Media adalah perusahaan media platform
untuk Millennial dan Gen Z di Indonesia, dengan lebih dari 60 juta Monthly
Active Users (MAU). Visi kami adalah mendemokratisasi informasi dan membawa
dampak positif bagi masyarakat.
CP IDN
Zefanya Deby
Head of Communications
081315658052
Seraya Adzani
Senior PR & Patnership Associate
081218862176
Tulisan Disukai Pembaca
Mengulas Buku Fiksi Antologi Cerpen Amygdala
Amygdala Sebuah Proses Kehidupan www.agusyulianto.com Judul Buku : Antologi Cerpen FLP Jawa Tengah Amygdala Penulis : Rahman Hanifan, ...
-
KD: Memahami Kewirausahaan dan Wirausaha Dasar-dasar Kewirausahaan A. Definisi Kewirausahaan Kewirausahaan padanan kata dari baha...
-
Materri BAB Media Promosi Pemasaran Semester 2/ XI Pengertian Promosi Promosi adalah suatu aktivitas komunikasi y...
-
Materi Media Promosi Pemasaran A. GAMBARAN USAHA OFFLINE DAN ONLINE Berikut perbedaan usaha offline dan online NO ...