Penulis : Andri Saptono
Halaman : 128
Penerbit : Indiva Media Kreasi, 2013
Review
Novel anak yang berjudul
Laskar Anak Pintar merupakan gambaran kisah petualangan seorang bocah yang
bernama Maman, Lukman, Daud, Iqbal dan Sholeh.Mereka berlima hidup disuatu daerah pedesaan
yang jauh dari keramaian kota.
Mereka berlima merupakan anak dari keluarga sederhana.Maman anak seorang buruh serabutan
yang
meninggalkan bangku sekolahan dikarenakan ayahnya tidak sanggup untuk membiayai sekolah,
Sholeh merupakan anak dari seorangl elaki yang berjualan pisang goreng keliling kampung,
Sholeh merupakan anak yang cerdas,
pandai dan selalu mendapatkan beasiswa.Tak ketinggalan Daud,
Iqbal dan Lukman mereka semua sama berasal dari keluarga yang sederhana. Mereka
merupakan sahabat yang sejati, meskipun keduanya memiliki karakter yang
berbeda. Dalam hal ini Maman dikisahkan sebagai seorang anak yang tidak
menempuh pendidikan Sekolah dan Sholeh merupakan seorang anak yang menempuh
pendidikan atau anak sekolahan. Hal
tersebut tidak menjadi penghalang untuk mereka berdua. Biarpun berbeda status
sosial ekonomi mereka, rasa kepedulian tetap ada didalam diri mereka. Sikap
saling tolong menolong, menghormati sesamanya, serta rasa ingin menegakkan agama
dengan cara yang mereka lakukan sungguh sangat mengesankan dan bisa dapat di
jadikan contoh untuk anak-anak di era sekarang yang
sudah mulai terkikis dengan budaya ceyber.
Didalam buku ini kita dapat belajar dari seorang anak kecil
yang memiliki kepedulian yang
baik untuk lingkungan di sekitar tempat tinggal mereka. Mereka anak yang berasal dari keluarga miskin dan sederhana,
namun dibalik itu semua mereka mampu menjadi pahlawan kecil di
daerah tempat tinggal mereka.Berbagai permasalahan di
kampungnya mampu mereka hadapi dan selesaikan bahkan solusipun mereka berikan kepada
orang dewasa. Hal ini mengingatkan bahwa anak kecil saja bisa berbuat kebaikan, apalagi kita sebagai orang dewasa selayaknyalah harus bisa lebih baik.
Judul
Buku : Novel Batavia 1936
Penulis : Widya W Harun
Halaman : 380
Penerbit : Republika, 2009
Review
Novel ini berkisah tentang kisah cinta yang memilukan dari bangsa
keturanan Belanda, Eropa yang tinggal di Negara Hindia (Indonesia) tahun 1936.
Novel ini merupakan novel percintaan yang berlatar belakang pergerakan
nasional. Cerita ini dibangun dari tempat yang secara nyata ada pada zaman itu
yaitu menteng, batavia yang sekarang bernama Jakarta. Daerah Menteng yang dalam
sejarahnya digambarkan sebagai kawasan yang prestisius bagi kalangan Eropa dan
terlarang dimasuki oleh kalangan Bumi putra yaitu penduduk asli pulau jawa.
Berawal dari sejarah inilah dimanfaatkan untuk membangun konflik horizontal
antara orang-orang Eropa dengan Pribumi, yang menimbulkan kekhawatiran
terjadinya Chaos di bumi Hindia. Wilayah yang menjadi setting utama dalam novel
ini selain Menteng juga pasar Malam Gambir, yang mengispirasi Gubernur DKI
Jakarta pertama,Ali Sadikin untuk membuat acara Pekan Raya Jakarta.
Novel ini menggambarkan secara apik putaran roda kehidupan manusia dimana Keluarga Rijkaard merupakan
keluarga keturunan dari Bangsa Eropa pertama yang masih menyembunyikan
identitas agamanya dari Ratu Belanda, keluarga Rijkaard ini merupakan keluarga
muslim. Ketika identitas agama mereka sampai ketahuan ratu Belanda akan
berakibat fatal bagi posisi kedudukan di pemerintahan Rijkaard itu sendiri.
Bagaimanapun keluarga ini merupakan keluarga yang terkenal di seantaro bumi
Hindia, terkenal dari segi kekayaannya maupun kebaikannya kepada kaum pribumi.
Tokoh utama dari novel ini adalah Kirani Rijkaard, seorang putri keturunan
bangsawan Eropa yang kecantikannya membius setiap lelaki yang memandang dan
seorang putri yang cerdas akan ilmu agamanya. Lelaki mana yang tidak terlena
ketika memandang Kirani. Meskipun
keturunan orang Belanda akan tetapi, Jiwa Nasionalisme Kirani terhadap Negeri
Hindia ini luar biasa kebijakan-kebijan yang bisa dikatan merugikan kaum
pribumi pasti selalu ditentang olehnya.
Dikarenakan hal tersebut, Kirani akhirnya bergabung dengan para
sekumpulan pemuda pribumi ; Syam, Tomo, Husein dan Poltak yang secara diam-diam
membuat surat kabar gelap yang bernama Fajar. Surat kabar tersebut berisi
berita yang selalu bertentangan dengan pemerintah yang masih dibawah oleh
kolonial Belanda, sehingga mereka menjadi buronan oleh polisi. Akan tetapi,
dengan kecerdikannya polisi sulit untuk melacak keberadaan mereka dikarenakan
mereka semua membawa nama samaran ketika menulis di Koran Fajar.
Selain menceritakan tentang perjuangan novel ini juga menggambarkan
kisah kehidupan yang hedonis bangsa Eropa kala itu. Kehidupan para bangsawan
yang slalu dihiasi dengan party dalam kesehariannya. Tak terkecuali keluarga
Rijkraad, suatu malam putri Rijkraad Kirana dan Kirani menghadiri pesta ulang
tahun salah satu bangsawan. Berawal dari situlah kisah cinta Kirana dan Kirani
mulai. Dalam pesta tersebut mereka berdua melihat ada seorang pemuda keturunan
Eropa, Hans Deventer, seorang dokter muda, yang gagah dan baik hatinya. Wanita
mana yang tidak tertawan hatinya. Akan tetapi, tidak dengan Kirani malah dia
tidak menaruh perhatian sama sekali dokter muda tersebut. Meskipun dari seak
tadi Hans selalu memperhatikan dirinya. Beda dengan kakaknya, Kirana, dia
begitu terkesima dengan dokter muda tersebut.
Hingga pada akhirnya, Hans bermaksud ingin melamar Kirani. Hal
tersebut disampaikan kepada Ayahnya tuan Philip Deventer. Bagaimana tidak setuju
Philip, perasaan senang dan haru mengelayuti diriny. Putra semata wayangnya
ternyata ada keinginan untuk menikah. Namun ketika Hans menyampaikan maksud
tersebut ada mbarsatu kesalahan yang tidak dia sampaikan siapa gadis yang
dimaksud untuk dipinangnya. Alakulihal, ayahnya pun melamarkan putranya kepada
tuan Rijkraad. Betapa tidak senang keluarga Rijkraad mendapat pinangan dari
keluarga Philip yang bisa dikatakan antara Bobot, Bibit dan ras keturunan sama.
Akhirnya Tuan Rijkraad menyampaikan maksud baik tersebut kepada istrinya
Hailaila dn disampaikanlah maksud tersebut kepada Kirana sebagai anak
pertamanya. Kenapa tidak disampaikan juga kepada Kirani? Karna dulu sepulang
dari pesta Kirana bercerita kepada Ibunya kalau dia naksir dengan seorang
dokter muda yang bernama Hans. Darisinilah tragedi berawal. Salah lamar pun
terjadi. Betapa tidak kaget dan seolah tersambar petir, Kirani yang juga
menyimpan rasa cinta kepada Hans begitu juga dengan Hans yang hanya bengong dan
pingsan ketika lamaran terjadi bahwa yang dipinang tidak sesui dengan apa yang
diinginkan. Lamaran pun tetap berjalan meskipun bahkan sampai kepernikahan yang
direncanakan 3 bulan setelah lamaran. Hans begitu sulit menerima ini semua dan
dia juga menyadari kalau dulu nama gadis yang ingin dipinang disampaikan pasti
tidak terjadi hal seperti ini. Ketika igin di putuskan saja Hans takut bisa
mencederai hubungan Ayahnya Philip dengan tuan Rijkraad.
Ceritanya tidak hanya sampai disitu saja, masih ada kisah-kisah
yang memilukan di akhir cerita. Novel ini sangat berkesan ketika kita
membacanya, selain kisah cinta didalam novel ini juga bumbui dengan pengetahuan
keagaamaan islam. Seperti poligami, perkawinan beda agama, dan tentu saja
tentang keutamaan Sholat.
Surakarta, 1 Februari 2014