Wednesday, November 17, 2010

Kritikan Terhadap Pengajaran PAI

Pendidikan merupakan faktor penting dan menentukan dalam kehidupan suatu bangsa yang berbudaya. Kemajuan suatu bangsa sangat tergantung pada tingkat pendidikan yang diperolehnya. Pendidikan agama merupakan bagian integral dari sistem pendidikan nasional yang memiliki kontribusi yang besar dalam penanaman nilai-nilai moral spritual dan perilaku keberagaman peserta didik. Penanaman nilai-nilai keagamaan ini sangat diprioritaskan dalam pembelajaran pendidikan agama karena pendidikan agama berperan penting dalam pembentukan sikap dan perilaku manusia dalam kehidupan sehari-hari. 
Salah satu masalah dalam pembelajaran PAI yang sering dikeluhkan oleh siswa yaitu selama ini dalam kegiatan belajar mengajar PAI masih sarat orientasi pengajaran ketimbang pembelajarannya. Akibatnya di kalangan siswa mata pelajaran PAI seringkali di pandang sebagai mata pelajaran yang menjemukan, sarat dengan dogma dan indoktrinasi norma-norma agama yang kurang membuka ruang bagi siswa untuk lebih kritis dan kreatif dalam proses belajar mengajar. Tidak mengeherankan jika kemudian siswa menjadi malas dan kurang bersemangat mengikuti matapelajaran ini. Selain itu masalah-masalah dalam pembelajaran PAI yaitu : 
  1. Masalah teknik pembelajaran yang tidak menumbuhkan motivasi siswa.
  2. Eksistensi guru bukan sebagai fasilitator yang membelajarkan siswa, melainkan pribadi yang mengajar atau menggurui.
  3. Penyampaian pesan pembelajaran dengan media yang kurang interaktif dan atraktif.
Mengingat posisi penting pendidikan agama khususnya PAI dalam sistem pendidikan kita sebagai satu dari tiga mata pelajaran yang wajib di ajarkan dari semua jenis, jalur, dan jenjang pendidikan. Maka penerapan "paradigma pembelajaran" dalam kegiatan belajar mengajar PAI harus segera di desak untuk di lakukan perubahan-perubahan sistem pembelajarannya. Dalam hala ini puslitbang pendidikan agama dan keagamaan, Balitbang dan Departemen Agama RI harus berusaha menginisiasi proses perubahan paradigma belajar mengajar PAI dari pengajara menuju pembelajaran dengan mengacu semangat dan kreativitas para guru PAI untuk berkreasi menemukan dan merumuskan berbagai inovasi baru pembelajaran PAI. Dengan itu diharapkan kegiatan belajar mengajar PAI kedepan lebih kreatif, menarik, dan menyenangkan di mata siswa serta efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran.   

Saturday, October 30, 2010

Effective Islam System of education

Islamic society is founded on the principle of belief and rigghteous conduct. This connection between values and practice lies at the very heart of the islamic way of life. To be a Muslim requires that one's faith be reflected in one's practice and daily moral conduct with other people. We have the beautiful teachings of the Holy Qur'an and Prophetic Sunnah, and we have many mosques, islamic schools and organizations.    
Islamic religious instruction, in the recent centuries, has been taught primarily as a body of  information , rather than as a body of experiences. The islamic values education curiculum called for here focuses or  personality and character development of children, close attention to the real needs and concerns of students, and preparation of students, with the critical thinking and problem-sloving skills needed to fuction successfully as Muslims in society. They will become moral individuals by cultivating their minds and hearts, and by having opportunities to actually see and apply islamic values in practice. 
The future will depend on how well we educate our children today and to what extent we are successful in transferring to them the acred vision of life we have as Muslims. Islamic schools have a crucial role to play in providing concrete solutions and programs that will foster this understanding among students and in promoting the role and responsibility of the family in the process of islamic tarbiyah. This essay outlines a new vision of islamic education which is capable of producing Muslim youth with a level of understanding, commitment and social responsibility that will both motivate and enable them to serve islam and humanity effectively. 
Islam education    must be done in a way that links this content to the natural concerns of students as well as  the larger issues facing the world in which they live. 
The goal of islamic education is not to fill our children's mind with information about islam but rather to teach them about being muslim. Islamic education, firts and foremost, must focus on teaching values and omphasize issues of identy and self-esteem.
In developing our approach, we should not hesitate to benefit from educational research. This research  suggests that several factors are essential for effective teaching and learning to occur. They are meaning ful, integrative, value-based,challenging adn active.
  1. Effective islamic teaching and learning must be meaningful.  When learning is meaningful and relevan, students are intrinsically motivated to learn. Students must be led to discover the larger connections between the khowledge and skill they are learning.
  2. Effective islamic teaching and learning must also be integrated. it must encompass and angage the whole child, spritually, emotionally, socially, intellectually and physically.
  3. Most important of all, effective islamic teaching and learning must be value-based. Teachers must therefore develop a better awareness of their owm values and how those values influence their behavior as role- models and what students ultimately learn from these experiences, about others and about islam. 
  4. Effective islamic teaching and learning must also be challenging . Students must be challenged to thoughtfully examine the topic they are studying, to participate assertively in group discussions, to work productively in cooperative learning activities, and to come to grips with controversial issues.
  5. Finally, effective islamic teaching and learning must be active. Learning must be active by emphasizing hands-on and minds-on activities that call for students to react to what they are learning and to use it in their lives in some meaningful way.                          

Thursday, October 28, 2010

KETERAMPILAN BELAJAR

Keterampilan belajar adalah kemampuan kamu menyerap, menyimpan, dan mengeluarkan informasi. Dengan keterampilan belajar kamu bukan saja siap menghadapi dunia pendidikan saja, tapi juga bisa menghadapi dunia kehidupan yang sebenarnya. Percaya deh, keterampilan belajar yang kamu pelajari akan menjadi bagian dari cara kamu meraih kesuksesan dalam hidup. Di bawah in akan saya paparkan mengenai keterampilan belajar :

  1.  Metode Mengingat   
  Banyak jalan untuk bisa mengingat dengan baik, ada beberapa kiat yang bisa diikuti sebagai berikut, yang di singkat dengan nama KEKAL (KElompokkan, KAsih Kode, Lalu hubungkan)

  1. Kelompokkan    
  Teknik pertama dalam mengingat adalah dengan mengelompokkan data yang akan di ingat. Kalau kamu akan mengingat urutan presiden sebuah negara, maka mau bisa mengelompokkan berdasarkan tahun menjabatnya atau susunan abjadnya. Dalam hal ini ada beberapa strategi yang dapat kita gunakan untuk mengingat : (a) Password (kata kunci). Untuk pelajaran menghafal , perhatikan tiap paragraf yang kita baca, tentukanlah kata kuncinya yang bisa menggambarkan isi dari paragraf tersebut dan tandai atau lingkarilah.
     (b) Chunking system. Dengan cara mengelompokkan satu per satu, dengan di kasih nama yang uni sehingga menjalin satu cerita yang menyenangkan untuk diingat.
  2. Kasih Kode      
Ada beberapa teknik memberi kode dalam mengingat yang bisa kita coba :    
(a) Peg system; kita ganti angka dengan kata-kata yang menunjukkan angka tersebut, dengan mencari kemiripan : bunyi (contoh, satu dengan paku, dua dengan kuda)
                 bentuk ( contoh, 2 dengan bebek, 7 dengan tongkat)
                fungsi ( contoh, 007 dengan James Bond, 64 dengan angkutan kota- duduk kiri 6, kanan 4) 
(b) Akronim; singkatan yang merupakan kata yang dibentuk dari huruf-huruf awal atau bagian dari kelompok kata, sehingga memudahkan kita menghafal kreatif.
(c) Location tecnique; Dengan menempatkan daftar kata-kata yang akan kita hafalkan atau password-password dari hafalan kita .
  3. Lalu hubungkan   
Otak kanan kita berhubungan dengan irama, rima, musik, gambar dan imajinasi, yang disebut dengan aktivitas kreatif. Hubungkanlah dengan kata-kata kreatif untuk materi yang akan dihafalkan. Buatlah imajinasi dan asosiasi yang dapat menghubungkan sesuatu yang mirip dengan apa yang akan kita hafalkan.
                                   

Monday, October 25, 2010

Siapa Aku?

Wahai orang orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah SWT dengan sebenar-benarnya takwa, dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan berserah diri.(QS.Al'Imran ayat 73)

Wahai saudaraku seiman. Jikalau aku bertanya dan berkata kepadamu, siapakah namamu di sisiRabb semesta alam? apa jawabanmu? Siapa dirimu? Apakah engkau fulan yang sering berdusta itu? Atau yang suka menipu itu? ataukah yang gemar pamer itu? atau yang munafik itu? Dan seterusnya...seterusnya...intinya SIAPAKAH DIRIMU?.
    coba jawab pertanyaanku, hai saudaraku? Sekarang juga! sebelum engkau memberitahukannya kelak di hadapan para saksi pada hari dimana semua rahasia dibeberkan, pada hari dahsyat dimana skandal diungkap, sehingga pada hari itu tak ada yang lebih buruk, tak ada yang lebih celaka dan tak ada yang lebih tercela daripada dirimu.
     Sungguh aku ingin bertanya kepadamu,"Apa tugas yang telah engkau persembahkan untuk menghadap Allah kelak?"
       Sungguh kebanyakan kita berbuat untuk diri sendiri, lupa kepada Allah Yang Menciptakan dirinya. Lantas tugas apa yang engkau emban sebagai sarana mengabdikan diri kepada Allah?! Jika engkau menjawab, " Aku belum berbuat apa-apa.", saat itu juga engkau tak ada apa-apanya. Tatkala engkau belum berbuat untuk Rabmu, maka tak ada manfaat bagimu di dunia ini, tak ada nilai bagimu di sisi Allah, karena nilai seorang hamba di sisi Allah hanyalah ketika mengagungkan Allah sehingga hatinya sadar bahwa Allah-lah Zat Yang paling agung. Manakala yang terlintas di hatimu hanya Allah saja Yang Maha Agung, maka sejak itu dan untuk selamanya engkau tidak berdaya dan tidak sanggup duduk-duduk bertopang dagu seperti ini tanpa menyeru manusia agar menempuh jalan menuju Allah Tuhanmu.







Tulisan Disukai Pembaca

Mengulas Buku Fiksi Antologi Cerpen Amygdala

  Amygdala Sebuah Proses Kehidupan www.agusyulianto.com   Judul Buku : Antologi Cerpen FLP Jawa Tengah Amygdala Penulis : Rahman Hanifan, ...