Wednesday, February 10, 2016

ARTIKEL



 Asyiknya Valentine Day


Bulan cinta kini sudah datang. Asyiknya nanti dapat cokelat dari orang tersayang. Selain itu pasti akan di ajak jalan-jalan atau main ke Villa. Aduhhh….asyiknya bisa merayakan hari kasih sayang di bulan Februari. Tapi, kenapa bulan kasih sayang itu hanya di bulan Februari?. Lalu, bulan kasih sayang itu datangnya dari mana? Nah..sobat sebagai remaja kita harus tahu tentang asal usul sebuah perayaan. Apakah itu perayaan hari kasih sayang atau perayaan apa saja. Biar tidak menjadi remaja kuper.
Anak remaja era saat ini pasti kenal dengan yang namanya valentine atau bahasa ng-popnya hari kasih sayang di bulan yang penuh cinta. Sebenarnya hari kasih sayang ini merupakan budaya orang-orang barat. Terus mengalir ke orang-orang Timur. Nah tanpa tau asasl usulnya dan manfaatnya apa. Kita langsung terjebak dengan budaya tersebut. Akhirnya, jadilah kita terserang virus Valentine day. Begini lho..ceritanya tentang valentine itu?
Valentine sebenarnya adalah seorang martyr (dalam islam disebut ‘Syuhada’). Yang karena kesalahan dan bersifat dermawan maka diberi gelar Saint atau Santo. Pada tanggal 14 Februari 270 M, St.Valentine di bunuh karena menentang dengan penguasa Romawi pada masa itu yaitu Raja Cladius II (268-270 M).  Untuk mengagungkan S. Valentine  yang dianggap sebagai symbol ketabahan, keberanian, dan kepasrahan dalam menghadapi cobaan hidup. Maka para pengikutnya memperingati hari kematian St. Valentine sebagai ‘upacar keagamaan’. Nah..coba kalian pikirkan matang-matang. Sebenarnya ketika kita merayakan hari kasih sayang itu sama halnya dengan merayakan hari kematian seseorang yang belum kita tahu siapa dia. Kira-kira ada manfaatnya tidak.
Lanjut cerita, sejak abad 16 M upacara keagamaan tersebut mulai beransur-ansur hilang. Dan berubah menjadi upacara bukan keagamaan. Hari Valentine dihubungkan dengan pesta jamuan kasih sayang bangsa Romawi Kuno.  Yang disebut dengan ‘Supercalis’ yang jatuh pada tanggal 15 Februari. Setelah orang-orang Romawi itu masuk agama Nasrani . Pesta Supercalis yang kemudian dikaitkan dengan upacara kematian St. Valentine.  Nahh…bagaimana apa sudah paham? Apalagi kalian sebagai remaja muslim merayakan hari kasih sayang apa tidak salah tuh! Aduhh…jangan sampai terjebak dengan budaya-budaya yang tidak ada manfaatnya. Hal ini sebenarya juga sudah diingatkan dalam sebuah Surah Al-An’am : 116 yang artinya :
Dan jika kamu menuruti kebanyakan orang-orang di muka bumi ini, niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti prasangka belaka, dan mereka tidak lain hanyalah berdusta(terhadap Allah).
I Sudah jelaskan? Kalau sebenarnya tidak ada manfaatnya ketika kita mengikuti sebuah budaya yang cenderung tidak membawa kita dalam hal kebaikan. Ok kita lanjutkan lagi tentang Valentine. Dalam bahasa Perancis Normandia pada abad pertengahan terdapat kata ‘ Galentine’ yang berarti gallant atau cinta. Persamaan bunyi antara galantine dan valentine menyebabkan orang berfikir bahwa sebaiknya pemuda dalam mencari pasangan hidupnya pada tanggal 14 Februari. Dari sini dapat kita ambil pelajarannya bahwa budaya valentine tidak lebihnya sebuah budaya kepercayaan atau bahasa kerennya animism. Yang berusaha merusak aqidah atau keimanan kita. Sekaligus memperkenalkan gaya kehidupan ala ke barat-barat-an. Dengan berkedok percintaan, kasih sayang dan perjodohan. Perlukah kiranya kalau kita merayakan hari kasih sayang? Kasih sayang itu bisa kita berikan kapan saja tak ada batasnya. Tidak hanya dengan pacar saja. Kasih sayang bisa kita curahkan untuk ayah, ibu, kakak atau adik kita. Juga teman-teman kita. Tanpa sebuah symbol “cokelat” bisa kita wujudkan dengan sebuah sikap. Islam diutuskan kepada umatnya dengan memerintahkan umatnya untuk berkasih sayang dan menjalinkan persaudaraan yang abadi di bawah naungan Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang. Bahkan Rasulullah s.a.w. bersabda :“Tidak beriman salah seorang di antara kamu sehingga ia cinta kepada saudaranya seperti cintanya kepada diri sendiri”.
Sudah berapa jauhkah kita mengayunkan langkah mengelu-elukan(memuja-muja) Valentine Day ? Sudah semestinya kita menyadari sejak dini(saat ini), agar jangan sampai terperosok lebih jauh lagi. Tidak perlu kita iri hati dan cemburu dengan upacara dan bentuk kasih sayang agama lain. Bukankah Allah itu Ar Rahman dan Ar Rohim.  Bukan hanya sehari untuk setahun. Dan bukan pula dibungkus dengan hawa nafsu. Tetapi yang jelas kasih sayang di dalam Islam lebih luas dari semua itu. Bahkan Islam itu merupakan 'alternatif' terakhir setelah manusia gagal dengan sistem-sistem lain. Lihatlah kebangkitan Islam!!! Lihatlah kerusakan-kerusakan yang ditampilkan oleh peradaban Barat baik dalam media massa, televisi dan sebagainya. Karena sebenarnya Barat hanya mengenali perkara atau urusan yang bersifat materi. Hati mereka kosong dan mereka bagaikan 'robot' yang bernyawa. (red/agus)

Tulisan Disukai Pembaca

Mengulas Buku Fiksi Antologi Cerpen Amygdala

  Amygdala Sebuah Proses Kehidupan www.agusyulianto.com   Judul Buku : Antologi Cerpen FLP Jawa Tengah Amygdala Penulis : Rahman Hanifan, ...