Sunday, January 5, 2014

Catatan Hatiku

Menikmati Pergantian Tahun di Puncak Lawu
Tepatnya tanggal 31 aku dan teman-teman kampus ingin menikmati pergantian tahun kali ini bersama-sama. Akhirnya, kami memutuskan untuk pergi ke puncak lawu, Karanganyar tepatnya di Tawangmangu. Meskipun saat itu kondisi diguyur hujan deras yang turun mulai dari sejak tadi pagi. Hal itu tidak menyurutkan langkah kaki kami. Habis Ashar kami yang berjumlah 8 orang memutuskan untuk berangkat menuju puncak lawu meskipun kondisi masih hujan deras. Perjalanan kami tempuh dengan menggunakan sepeda motor. Sambil menikmati rintikan air hujan dan macetnya lalu lintas di kota Solo. Dari tahun ke tahun hampir setiap pergantian tahun pasti hujan dan macet tentunya. Kenapa kami memutuskan untuk pergi ke puncak karna hanya ingin menikmati suasana yang baru di tahun baru. Jalanan menuju Kota Karanganyar padat total, kami pun mencari jalan alternatif yang lain. Jalanan yang masih di guyur air hujan begitu licin kami pun hati-hati ketika mengendarai kendaraan dengan di iringi jalanan yang berkelok-kelok dan melewati bukit yang hijau.
Sekitar pukul 17.30 kami sudah tiba di tempat tujuan kami, Tawangmangu.  Kondisi masih hujan meskipun tidak deras, kami memutuskan untuk istirahat sejenak di Masjid Tawangmangu yang berada di antara Pasar Tawangmangu dan Terminal. Kami duduk diserambi sambil menikmati dinginnya daerah pegunungan dan menunggu azan magrib tiba. Azan berkumandang orang-orang yang berada disekitar pasar dan terminal berduyun-duyun menuju ke masjid. Kondisi saat itu banyak para pelancong yang berdatangan dari berbagai daerah yang ingin menikmati pergantian tahun di puncak lawu mulai dari anak muda sampai yang paling tua. Jalanan di tawangmangu macet total mobil-mobil mewah berdatangan dari arah timur, ketika aku perhatikan rata-rata para pelancong berasal dari luar kota.  Usai sholat magrib kami mencari tempat untuk makan maklum perut sudah mulai keroncongan. Kami berjalan menuju pasar tawangmangu untuk membeli makanan akan tetapi, pasar ternyata sudah tutup semua. Kami menuju seberang kea rah terminal. Begitu banyak orang yang menjajakan barang dagangannya ada yang unik dari para pedagang di tempat ini. Mereka memanfaatkan mobilnya sebagai tempat angkringan, hal ini merupakan salah satu pemanfaatan kendaraan untuk berbisnis dan hal itu sangat bagus sekali. Akhirnya, kami menemukan tempat untuk makan sebuah angkringan yang menyediakan tidak jauh beda dengan makanan yang biasa kami makan. Melihat kondisi keuangan dari masing-masing yang menipis kami makan seadanya ; mie ayam, bakso da nada juga soto beserta segelas the hangat. Aku masih menyimpan jatah makan siangku dari tempat kerja sekalian saja aku makan dan bagi-bagi sedikit kepada teman-temanku. Makan Mie ayam, gorengan 2 dan segelas the hangat aku habis Rp. 8.000,00. Harganya sama saja ternyata, aku sempat berfikir biasanya kalau di tempat wisata dan apalagi mala mini mometumnya tahun baru biasanya harganya dinaikkan. Ternyata biasa saja.
Setelah makan malam ada dua temanku yang sedang mencari tempat penginapan, dari yang sisanya ini mencari snak untuk bahan cemilan begadang nanti malam. Waktu terus berjalan akhirnya, dua temanku tadi menemukan tempat penginapan dengan harga yang sangat fantastis. Pertama kami ditawari sebua villa dengan harga Rp.600.000,-/hari, kami angkat tangan. Kedua ada villa dengan dua tiga kamar dan free fasilitas dengan harga sekitar Rp. 400.000,-/hari dan itu pilihan terakhir mau tidak mau kamipun menerimanya. Akupun harus merogoh kocek kembali sebesar Rp.50.000,- dari pada tidak dapat tempat penginapan dan daripada harus tidur dipinggir jalan dengan kondisi cuaca yang begitu dingin yang tidak memungkinkan. Setelah sholat Isya’ kami menuju tempat penginapan. Jalanan mala mini begitu macet total yang membuat macet jalan mayoritas anak muda yang ingin menghabiskan malam tahun baru ini bersama teman-temanya. Aku hanya bisa menikmati perjalanan mala mini karna malam ini sesuatu malam yang begitu menyenangkan. Tahun kemarin aku menimati pergantian akhir tahun di pantai Bantul, Yogyakarta dengan kondisi yang sama hujan dan kamipun tidak jadi mendirikan tenda, mushola yang berada dipantai menjadi tempat pilihan untuk istirahat. Malam ini tentunya beda ada tempat untuk kami menikmati keindahan malam di puncak lawu.
Waktu sudah menunjukan pukul 23.00 WIB kami memutuskan untuk jalan-jalan melihat suasana kembang api di pinggiran jalan tawangmangu. Ramai sekali dengan diringi desingan suara sepeda motor anak-anak muda. Berbagai dari penjuru dating menikmati pergantian tahun 2013 ke tahun 2014. Jalanan penuh aroma kembang api yang meghiasi langit yang dari tadi mendung kini terhiasi dengan indahnya warna warna cahaya kembang api. Suara riuh terdengar dimana-mana orang-orang merayakan pergantian tahun ini dengan penuh suka cita. Hujan tidak menyurutkan langkah mereka untuk mencari hiburan di mala mini. Aku juga melihat kondisi yang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Dikota Karanganyar tempatku dilahirkan dari beberapa decade malam tahun baru identic dengan sebuah hiburan di alun-alun kota, akan tetapi mala mini ternyata Karanganyar memberikan wajah yang berbeda dari tahun tahun sebelumnya. Para pemimpin yang baru saja terpilih lebih mengajak masyarakatnya untuk menikmati pergantian tahun ini dengan bermuhasabah bersama di masjid Agung Karanganyar. Juliatmono dan Rohadi Widodo (YURO) mengajak masyarakat untuk berdzikir bersama mungkin dengan tujuan supaya ditahun yang baru ini kota karaganyar bisa menjadi kota yang tentram seperti sloganya Karaganyar Tentram.Aku habiskan malam ini dipuncak gunung Lawu jauh dari kebisingan Kota. Meskipun hiburan begitu banyak di Kota Solo tapi, mala mini aku hanya ingin menikmati dinginnya gunung lawu dan melepas segala penat yang membebani hidupku. Aku ingin menatap di tahun 2014 dengan sesuatu yang baru.
Begitulah sedikit cerita perjalananku dalam menikmati pergantian tahun. Dalam muhasabahku terpanjatkan sebuah doa ditahun 2014 ini aku lebih bisa focus dengan apa yang aku ingin raih. Serta harus banyak perbaikan perbaikan diri ini agar aku bisa menjadi pribadi yang lebih baik serta bermanfaat untuk semuanya. Kami pun sempat membuat sebuah ikatan apapun yang terjadi kami tetap bersama. Selamat tahun baru 2014 jadikan tahun ini dimana kita menjadi orang yang bermanfaat untuk perbaikan bangsa dan Negara Indonesia.
Aku hanya ingin bahagia….
Menikmati hidup ini dengan sesuatu yang bermanfaat
Tahun 2014
Tahun yang penuh dengan kepastian
Dalam menentukan masadepan
                                ( Agus Yulianto, 1 Januari 2014)



                                                                                           

2 comments:

Hasna said...

catatan perjalanan, lebih tepat kyanya.. :D

Agus Yulianto said...

trimakasih saranny..

Tulisan Disukai Pembaca

Mengulas Buku Fiksi Antologi Cerpen Amygdala

  Amygdala Sebuah Proses Kehidupan www.agusyulianto.com   Judul Buku : Antologi Cerpen FLP Jawa Tengah Amygdala Penulis : Rahman Hanifan, ...